HUMANIORA – (21/0/2022) Kelompok vokal Gita Suara Maliki tampil pertama kalinya dalam pembukaan Annual International Conference on Language, Literature and Media (AICOLLIM) ke-4 yang diselenggarakan oleh Fakultas Humaniora pada 21 – 22 September 2022. Personil grup paduan suara Gita Suara Maliki merupakan gabungan dari dosen dan karyawan di lingkungan civitas akademika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Baca Juga:
Buka AICOLLIM, Rektor UIN Malang: Saatnya membahas Humaniora dari berbagai perspektif!
Presenter Dalam dan Luar Negeri Ambil Bagian dalam Parallel Session AICOLLIM
Dalam pembukaan Aicollim yang digelar di Home Theater Fakults Humaniora, Gita Suara Maliki menampilkan tiga lagu. Lagu pertama yang ditampilkan adalah Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki, yang menceritakan tentang kekagumannya mewakili setiap rakyat Indonesia terhadap rasa cinta tanah air dan segala sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Dengan iringan piano, lagu yang membawa nuansa nasionalisme dan jiwa patriotik dalam setiap bait liriknya tersebut ditampilkan dengan apik oleh Muzakki Afifuddin dkk.
Selain lagu nasional, dua lagu berikutnya dibawakan oleh tim lain dari Gita Suara Maliki dengan kompak. Kedua lagu tersebut adalah lagu daerah Jawa Timur “Rek Ayo Rek” dan “Sigulempong” lagu daerah asal Sumatera Utara. Penampilan grup yang dipandu oleh Konduktor Ganis Chandra Puspitadewi ini menyita perhatian para peserta yang hadir di Home Theater. Sontak, penampilan apik kedua lagu tersebut membuat para peserta menghadiahkan tepuk tangan yang meriah.
Pelatih vokal Gita Suara Maliki, Dr. Muzakki Afifuddin mengatakan bahwa Gita Suara Maliki dalam even ini menampilkan lagu nasional dan daerah untuk mendukung tema Aicollim kali ini, “Humanities in Diverse Contexts: Menjembatani Perspektif Lintas Budaya”. Menurutnya, Selain untuk menyalurkan bakat di bidang oleh vokal, grup yang terbentuk pada 3 September 2021 ini berupaya menampilkan budaya nusantara melalui lagu-lagu karya anak bangsa sebagai wujud keberagaman budaya dan kekayaan nusantara.
“Kami ingin mengajak masyarakat merefleksikan kembali bahwa bangsa Indonesia punya kekayaan budaya melalui lagu monumental karya anak bangsa”, ujar dosen Sastra Inggris Fakultas Humaniora. [al]